Teknologi anti-kecelakaan dalam desain pesawat bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mengurangi risiko kecelakaan. Berbagai teknologi dan sistem telah dikembangkan dan diterapkan untuk mencapai tujuan ini, dan berikut adalah beberapa teknologi kunci:
1. Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS)
Fungsi: Memberikan peringatan kepada pilot jika pesawat mendekati tanah atau rintangan dengan bahaya tinggi.
Cara Kerja: Menggunakan database terrain, radar, dan sensor lainnya untuk memantau jarak pesawat dari permukaan tanah dan memberikan peringatan jika terdeteksi risiko tabrakan.
2. Traffic Collision Avoidance System (TCAS)
Fungsi: Mendeteksi dan mencegah potensi tabrakan antara pesawat dengan pesawat lain.
Cara Kerja: Menggunakan transponder untuk berkomunikasi dengan pesawat lain dan memberikan instruksi kepada pilot tentang perubahan jalur atau ketinggian untuk menghindari tabrakan.
3. Autopilot dan Flight Control Systems
Fungsi: Mengotomatiskan kontrol penerbangan dan mengurangi beban kerja pilot.
Cara Kerja: Menggunakan sistem kontrol otomatis untuk menjaga kursus, kecepatan, dan ketinggian pesawat, serta mengimplementasikan mode penerbangan yang dapat membantu dalam situasi darurat.
4. Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B)
Fungsi: Menyediakan informasi real-time tentang posisi pesawat kepada pengendali lalu lintas udara dan pesawat lain.
Cara Kerja: Pesawat mengirimkan data posisi dan kecepatan melalui sinyal radio, memungkinkan komunikasi yang lebih baik dan penghindaran tabrakan.
5. Fire Detection and Suppression Systems
Fungsi: Mendeteksi dan memadamkan kebakaran di dalam pesawat, termasuk di mesin dan kompartemen kargo.
Cara Kerja: Sistem deteksi menggunakan sensor untuk mendeteksi suhu atau asap, sementara sistem pemadam menggunakan bahan kimia untuk menanggulangi kebakaran secara otomatis.
6. Electronic Flight Instrument System (EFIS)
Fungsi: Menampilkan informasi penerbangan secara elektronik untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas data penting.
Cara Kerja: Mengganti instrumen analog dengan tampilan digital yang menyediakan informasi terintegrasi seperti kecepatan, ketinggian, dan navigasi.
7. Aircraft Structural Health Monitoring
Fungsi: Memantau kesehatan struktural pesawat untuk mendeteksi kerusakan atau keausan.
Cara Kerja: Menggunakan sensor untuk mengukur stres, deformasi, dan kondisi material struktural, memberikan informasi untuk perawatan dan pemeliharaan preventif.
8. Cabin Pressure Control Systems
Fungsi: Mengontrol tekanan kabin untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang di ketinggian tinggi.
Cara Kerja: Mengatur sistem tekanan kabin dan ventilasi untuk memastikan lingkungan yang aman dan nyaman di dalam pesawat.
9. Runway Safety Systems
Fungsi: Mencegah kecelakaan saat pesawat lepas landas atau mendarat.
Cara Kerja: Termasuk sistem peringatan pendaratan pendek (short field), sensor untuk mendeteksi kondisi landasan pacu, dan sistem pengereman otomatis untuk mengurangi risiko kecelakaan.
10. Enhanced Vision Systems (EVS)
Fungsi: Meningkatkan visibilitas pilot dalam kondisi cuaca buruk atau visibilitas rendah.
Cara Kerja: Menggunakan kamera inframerah dan sensor lainnya untuk memberikan pandangan yang jelas dari kondisi sekitar pesawat.
11. Flight Data Monitoring and Recording Systems
Fungsi: Merekam data penerbangan untuk analisis dan investigasi setelah kejadian.
Cara Kerja: Mengumpulkan data dari berbagai sensor di pesawat, termasuk kecepatan, ketinggian, dan parameter mesin, yang kemudian dapat dianalisis untuk memahami penyebab kejadian dan meningkatkan keselamatan.
12. Pilot Training and Simulation
Fungsi: Menyediakan pelatihan yang realistis untuk pilot menghadapi berbagai situasi darurat.
Cara Kerja: Menggunakan simulator penerbangan untuk melatih pilot dalam situasi darurat dan mengajarkan prosedur yang benar untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul selama penerbangan.
13. Advanced Avionics
Fungsi: Meningkatkan kemampuan navigasi dan komunikasi.
Cara Kerja: Termasuk teknologi seperti radar cuaca canggih, sistem komunikasi satelit, dan sistem penginderaan untuk meningkatkan kesadaran situasional dan respon terhadap kondisi yang berubah.
14. Cockpit Voice and Flight Data Recorders
Fungsi: Merekam komunikasi di kokpit dan data penerbangan untuk investigasi.
Cara Kerja: Merekam audio dari percakapan pilot dan data penerbangan untuk analisis setelah kejadian, membantu dalam identifikasi penyebab dan perbaikan prosedur.
Teknologi-teknologi ini, baik yang aktif maupun pasif, berperan penting dalam meningkatkan keselamatan penerbangan dan mengurangi kemungkinan kecelakaan. Dengan inovasi berkelanjutan dan penerapan teknologi terbaru, keselamatan penerbangan terus ditingkatkan.