Perang Saudara Ethiopia adalah konflik bersenjata yang berlangsung antara tahun 1974 dan 1991. Perang ini dimulai setelah jatuhnya monarki kekaisaran Ethiopia yang dipimpin oleh Kaisar Haile Selassie, yang digulingkan oleh kelompok revolusioner yang dikenal sebagai Derg, sebuah komite militer yang mengambil alih kekuasaan.
Penyebab
Ketidakpuasan Sosial dan Ekonomi: Sebelum perang, Ethiopia mengalami ketidakpuasan yang meluas di kalangan petani dan kelas pekerja akibat kebijakan agraria yang buruk, kekurangan pangan, dan ketidakadilan sosial.
Pemberontakan Etnis dan Nasionalis: Berbagai kelompok etnis, seperti Tigray dan Eritrea, mulai mengorganisir diri dan melawan pemerintahan Derg yang dianggap otoriter dan menindas.
Pengaruh Internasional: Perang Dingin juga mempengaruhi situasi di Ethiopia, di mana Derg mendapatkan dukungan dari Uni Soviet, sementara kelompok oposisi menerima dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
Perkembangan
Perang Melawan Eritrea: Eritrea mengumumkan kemerdekaan dari Ethiopia pada tahun 1977, yang memicu perang panjang antara pasukan Eritrea dan tentara Derg. Pertarungan ini berlangsung selama bertahun-tahun, dengan Eritrea akhirnya mencapai kemerdekaan pada tahun 1993.
Berkembangnya Oposisi: Selama periode ini, berbagai kelompok oposisi, termasuk Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dan Front Persatuan Revolusi Rakyat Ethiopia (EPRDF), mulai muncul dan memperjuangkan penggulingan Derg.
Krisis Kemanusiaan: Perang ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah, termasuk kelaparan besar-besaran yang melanda Ethiopia pada akhir 1980-an, dengan jutaan orang menderita akibat kelaparan dan pengungsi.
Hasil
Jatuhnya Pemerintahan Derg: Pada tahun 1991, setelah serangkaian kekalahan dan tekanan internasional, Derg akhirnya runtuh. EPRDF, yang dipimpin oleh Meles Zenawi, mengambil alih kekuasaan.
Perubahan Politik: Setelah kejatuhan Derg, Ethiopia memasuki fase transisi politik yang baru, dengan pergeseran menuju sistem multi-partai. Namun, tantangan besar tetap ada, termasuk ketegangan etnis dan konflik internal yang terus berlangsung.
Dampak Jangka Panjang: Perang Saudara Ethiopia meninggalkan warisan yang rumit, dengan efek jangka panjang pada stabilitas politik, ekonomi, dan hubungan antar etnis di Ethiopia. Meskipun beberapa kemajuan dicapai, tantangan-tantangan baru muncul dalam perjalanan menuju rekonsiliasi dan pembangunan.
Kesimpulan
Perang Saudara Ethiopia (1974-1991) adalah salah satu konflik paling signifikan dalam sejarah modern Ethiopia. Konflik ini tidak hanya merubah struktur politik negara tetapi juga membentuk dinamika sosial dan etnis yang masih relevan hingga saat ini.